BlackBerry dilarang di Indonesia?
Mungkin sudah banyak yang mendengar berita ini, namun pihak Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) mengungkapkan, bahwa para pengguna BlackBerry masih dapat menggunakan smartphone tersebut, walaupun Depkominfo menghentikan sementara pengajuan sertifikasi sebagai syarat masuknya produk impor yang sah untuk BlackBerry.
Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot Dewa Broto, seperti yang dilansir dari Kapanlagi.com, Depkominfo akan menjamin setiap penggunaan BlackBerry dengan sertifikat dan berlabel, bukan produk illegal. Namun, walaupun begitu, Gatot mengakui bahwa di Indonesia belum ada service center resmi dari perusahaan pencipta BlackBerry, yakni RIM (Research in Motion), sehingga masyarakat tidak perlu melakukan pembelian secara berlebihan.
Depkominfo juga telah menolak pengajuan sertifikasi BlackBerry secara sementara yang pernah diajukan RIM, sehingga smartphone tersebut tidak bisa masuk ke Indonesia karena belum ada bukti pernyataan konkret dari RIM untuk mendirikan service center di Indonesia. Depkominfo, menurut Kapanlagi.com, melakukan tindakan tersebut demi melindungi pengguna BlackBerry di Indonesia karena tidak adanya kantor cabang resmi dari RIM di Indonesia, terutama bila mengalami kerusakan atau perbaikan di BlackBerry.
Menurut Gatot, jika kerusakan BlackBerry tidak terlalu parah, mungkin bisa diselesaikan di Indonesia, namun jika tidak maka harus dibawa ke luar Indonesia, seperti ke Singapura. “Sebelum keluhan pengguna BlackBerry semakin meningkat, ini adalah yang terbaik, dan sudah sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan konsumen.” ungkap Gatot.
Senin, 29 Juni 2009
Pencekalan Black Berry indonesia
Label:
Berita Hari ini,
IT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waduh ni pemerintah mengatas namakan undang-undang perlindungan konsumen, setau gw selama tinggal di Indonesia, banyak progam yang jauh merugikan konsumen dibanding bb. Tapi cuek bebek tuch pemerintah..coba dipikir lagi kalo mau membuat kebijakan pencekalan..lagian banyak juga aparat pemerintah yang pake bb..bagus sich idenya tp kata wong jawa keblinger..mang ga ada urusan yang lebih penting selain bb..
BalasHapuskenapa setiap kebijakan di indonesia banyak yang kontra pagi para konsumen apa tidak ada dengan cara yang lebih smart,.? kalau kebijakan itu sebelumnya sudah di buat mungkin tidak ada masalah nya,..bagi para konsumen BB yang sudah terlanjur membeli dan mengguna. sepertinya di indonesia kayak jaman batu aja ,...alangkah baik nya aturan di buat sebelum BB masuk ke indonesia, kon sumen sudah menikmati baru aturan di buat,...walahhhh mau jadi apa nih negara tercinta ini,...?
BalasHapus